Thanks To :

Kamis, 01 Desember 2011

MEMBELI WAKTU


Diceritakan ada sebuah keluarga kecil yang berkecukupan, dan cerita ini menceritakan seorang gadis kecil tumbuh dengan kurang perhatian dari ayahnya yang sibuk dalam pekerjaannya di kantor.

Sebut saja nama gadis kecil itu Jani. Setiap hari Jani hampir tidak pernah bertemu apalagi berbicara dan bercanda ria dengan ayahnya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Setiap Jani bangun pagi dan bersiap untuk berangkat sekolah, ketika sarapan ia hanya ditemani oleh ibunya. Jani selalu menanyakan dimana ayahnya kepada sang ibu.

Sepulang sekolah pun Jani lagi dan lagi ia menanyakan ayahnya kepada sang ibu, "Bu, ayah belum pulang kerja? Kapan ayah pulang?" dan ibu selalu menjawab, "Sabar ya sayang, ayahmu sedang bekerja mencari nafkah untukmu. Sebentar lagi ayah pasti pulang" dan Jani selalu membalasnya dengan senyuman.

Hingga malam tiba, ketika makan malam dimana saat-saat itu ialah waktu untuk dimana keluarga berkumpul dan bercengkerama, Jani hanya ditemani oleh ibunya. Ayahnya masih sibuk diluar sana dengan pekerjaannya. Sampai pada suatu hari, Jani bercerita pada ibunya tentang temannya. Betapa bahagia temannya ketika pergi jalan-jalan bersama ayah dan ibunya, dibelikan boneka oleh ayahnya, dan bercanda ria dengan ayahnya. Jani pun merasa iri melihat ayah temannya bermain dengan anaknya.

Dan pada suatu malam, disaat kebetulan ayahnya pulang cepat.
Jani langsung menghampiri ayahnya lalu ia bertanya, "Ayah, ayah dibayar berapa oleh kantor ayah untuk semalamnya ayah bekerja?" sang ayah dengan lelahnya menjawab, "Ayah dibayar empat ratus ribu untuk per-malamnya sayang" lalu Jani bertanya lagi, "Jadi, berapa ayah dibayar untuk per-jam ayah bekerja?". Ayahnya pun menjawab, "empat puluh ribu sayang" kemudian Jani meminta uang lima ribu kepada ayahnya, karena saking lelahnya.. ayahnya tak memberikan apa yang diminta oleh Jani, Jani pun terus mendesak ayahnya hingga diberikan uang lima ribu sampai pada akhirnya, ayahnya emosi dan memarahi Jani. Begitu sedihnya Jani, ia langsung mengurung diri dikamar.

Ayahnya yang tak tega melihat Jani bersedih segera menghampiri Jani dikamarnya. Ia meminta maaf kepada Jani, bahwa tadi ia memarahi hanya karena lelah dan emosi, dan ayahnya pun memberikan uang lima ribu kepada Jani.

Apa yang dilakukan Jani dengan uang lima ribu tersebut? Jani menolak uang tersebut, kemudian ia menjelaskan kepada ayahnya bahwa ia meminta uang lima ribu tersebut hanya untuk membeli waktu sang ayah.

Jani berkata, "Aku ingin membeli waktu ayah, katanya ayah dibayar empat puluh ribu se-jam untuk bekerja, uangku hanya lima belas ribu yah, kurang lima ribu untuk membeli waktu ayah setengah jam untuk bermain bersamaku". Mendengar kata-kata yang diucapkan oleh anaknya tersebut, sang ayah pun terharu dan langsung memeluk sang anak. Dan mulai hari itu, ayah Jani mulai membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, memberikan kasih sayang dan waktunya untuk anaknya tercinta.

Jadi Kesimpulan Cerita Tersebut adalah jangan menyianyiakan waktu bersama keluarga, karena keluarga adalah harta yang terindah yang kita miliki di dunia ini. Jadi luangkan waktu lebih banyak untuk keluarga yang anda cintai dan buat suasana dalam keluarga itu lebih bermakna.

Sekian Kesimpulan yang bisa saya sampaikan.

Terima Kasih.

Sumber Video : Video On Demand 
Sumber Website : CAI Learning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar